Dinamika Kedukaan Pasca Kematian Ayah Atau Ibu Bagi Mahasiswa Psikologi Islam IAIN Pontianak

  • Intan Farisah IAIN PONTIANAK
  • Sulistia Ningrum SMP 6 SATAP Terentang
Keywords: makna kematian, Traumatik, orang tua, psikologi islam

Abstract

Kematian pasti tidak akan hilang dari kehidupan manusia, kematian berjalan beriringan bersama manusia selama ia hidup dan manusia pasti akan mati. Berdasarkan keterangan penjelasan yang telah di sampikan, bahwa kematian meninggalkan emosi yang sangat dalam bagi yang di tinggalkan. Oleh karena itu di sini peneliti tertarik ingin mencari makna kematian yang di alami oleh subjek dalam menjalani kedukaan. Jadi tujuan Penelitian ini adalah untuk mencari makna kematian ayah atau ibu. Mencari bagaimana subjek mernghadapi pasca kematian orang tua. Jadi rumusan masalah dari penelitian ini adalah makna kematian orang tua bagi mahasiswa Psikologi Islam dan bagaimana subjek mengekspresikan kehilangan. remaja akhir paska kematian ayah atau ibu ataupun keduanya bagi mahasiswa Psikologi Islam. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Pisikologi islam yang berjumbalah 5 orang mahasiswi angkatan 2021. Metode yang di gunakan adalah metode kualitatif, Penelitian kualitatif ini menekanakan proses penganalisisan dari berfikir yang indukatif yang berkaitan berdasarkan dinamika hubungan dengan fenomena yang telah diamati serta senantiasa menggunkan logika dan secara ilmiah. Pengambilan data yang di gunakan yakni dengan wawancara subjek. Hasil dan pembahasan ini kematian menyebabkan kesedihan yang cukup dalam dapat menyebabkan kesedihan dan keterpurukan. Kesimpulan dalam penelitian ini Kematian orang tua pastinya menimbulkan Rasa kehilangan yang cukup besar bahkan ada traumatik sendiri bagi individu yang kehilang sosok orang tua. Kehilangan dapat memunculkan beberapa rasa seperti munculnya kesedihan, murung, trauma, dan kehilangan sosok figur orang tua.

References

Abi Aufa, Ari (2017). Memaknai Kematian dalam Upacara Kematian di Jawa. Jurnal Humaniora, 1(1), 1-11.

Abidina, A., & Mujahid, D. R. (2022). Regulasi Emosi Remaja Putri yang Kehilangan Ayah Karena Kematian. Jurnal Acta Psychologi, 4(1), 38-47.

Apriliza Gita. (2022). Pengaruh Kematian Orang Tua Terhadap Kecerdasaan Emosional Anak di Jorong Simarasok Kecamatan Beso. Jurnal Pendidikan, 1(2), 48-54.

Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi. (2012). Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.

Elya, E., & Widyatno, A. (2022). Hubungan Tujuan Hidup dan Resiliensi pada Remaja yang Kehilangan Orang Tua karena Meninggal Mendadak. Jurnal Flourishing, 2(4), 298-314.

Harjuna, R. T. B. (2022). Kontribusi Regulasi Emosi Terhadap Resiliensi Mahasiswa dengan Rentang Usia Remaja Pasca Kematian Orangtua. Jurnal Happiness, 6(1), 29-44.

Imam Gunawan. (2013). Metode Penelitian Kualitatif:Teori dan Praktis. Jakarta: Bumi Aksara.

Julianti Tri, Laksmiwati. (2022). Pengalaman Kedukaan Pasca Kehilangan Anggota Keluarga Akibat Covid-19. Jurnal Penelitian Psikologi, 8(9), 74-86.

Mardell. (2016). Teori Kompensasi Emosi. Jurnal Tadib, 2(1), 1-31.

Miskahuddin. (2019). Kematian dalam Perspektif Psikologi Quran. Jurnal Al-Mu’ashirah, 16(1), 80-91.

Nurhidayati, Chairani Lisya. (2014). Makna Kematian Orangtua Bagi Remaja ( Studi Fenomologi pada Remaja Pasca Kematian Orang tua). Jurnal Psikologi, 10(1), 41-48.

Nurriyana, A. M., & Savira, S. I. (2021). Mengatasi Kehilangan Akibat Kematian Orang Tua: Studi Fenomenologi Self-Healing pada Remaja. Jurnal Penelitian Psikologi, 8(3), 46-60.

Pratama Denny Maulana. (2021). Strategi Koping Anak yang Memiliki Pengalaman Kehilangan Orang Tua di LKSA Nugraha Kota Bandung. Jurnal Ilmiah Pekerjaan, 20(1), 53-69.

Shofariyah Ayuni, Dkk. (2019). Pembinaan Remaja Melalui Pendekatan Keagamaan pada Program PIK-R di Kota Tasikmalaya. Junal Cendekiawan Ilmiah, 4(2), 71-77.

Published
2023-12-31
How to Cite
Farisah, I., & Ningrum, S. (2023). Dinamika Kedukaan Pasca Kematian Ayah Atau Ibu Bagi Mahasiswa Psikologi Islam IAIN Pontianak. Jurnal Pendidikan, Kebudayaan Dan Keislaman, 2(3), 146-152. https://doi.org/10.24260/jpkk.v3i2.1672
Section
Articles