Tradisi Mandi Safar Pada Masyarakat Melayu Kayong Utara
Abstract
Aspek kajian dalam penelitian ini mencakup tujuan dan rangkaian pelaksanaan Mandi Safar dan nilai yang terkandung dalam tradisi Mandi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah tokoh adat, tokoh agama. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil dari analisa yang dilakukan, maka hasil dari penelitian ini menyimpulkan tujuan diadakannya tradisi Mandi Safar yaitu untuk menghindari marabahaya (bencana), menjalin silaturahim dan melestarikan nilai-nilai budaya setempat. Tahap persiapan tradisi Mandi Safar diawali dengan musyawarah membentuk panitia khusus, pembuatan ketupat, penulisan daun Andong (Hanjuang). Tahap pelaksanaan diawali dengan pembacaan Sholawat, penggantungan daun Andong (Hanjuang), di aliran sungai, pembacaan doa dan mandi. Tahap penutupan yaitu terdiri dari acara makan bersama, dan diakhiri dengan doa penutup.
References
Abdullah, Taufik dan Siddique. 1989. Tradisi dan kebangkitan Islam di Asia Tenggara. Jakarta: LP3ES.
Ahmadi, Abu dan Noor Salimi. 2008. MKDU Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Madjid, Nurcholish. 2008. Tradisi Islam Peran Dan Fungsinya Dalam Pembangunan Indonesia. Jakarta: Paramadina.
Nawawi, Hadari. Administrasi Pendidikan. Jakarta: CV. Haji Masagung, 1989. Cet. Ke-1.
Rofiana Fika Sari, pengertian tradisi menurut beberapa ahli, https://www.idpengertian.com/pengertian-tradisi-menurut-para-ahli/ 2019/diakses pada 20 Agustus 2019.
Sulasman & Setia Gumilar. Teori-Teori Kebudayaan, Dari Teori Hingga Aplikasi
Susanto, Aldy Yono dan Agus Handini. penyesuaian pernikahan di bulan muharram pada pasangan bugis teluk pakedai, kuburaya. https://e-journal.iainptk.ac.id/index.php/JPKK/article/view/1314
Nyoman Kutha Ratna. 2010. Metodologi Penelitian Kajian Budaya Dan Ilmu Sosial Humaniora Pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Belajar.