PERANG KETUPAT: WARISAN MULTIKULTUR DAN PEMERTAHANAN IDENTITAS MELAYU TAYAN

Authors

  • Yusriadi Yusriadi IAIN Pontianak, Indonesia
  • Ismail Ruslan IAIN Pontianak, Indonesia
  • Nunik Hasriyanti Politeknik Negeri Pontianak, Indonesia
  • Zaimuarifuddin Shukri bin Nordin Universiti Malaysia Sarawak, Malaysia
  • Dilah bin Tuah Universiti Malaysia Serawak, Malaysia

DOI:

https://doi.org/10.24260/jpkk.v3i3.3900

Keywords:

Perang Ketupat, Identitas Budaya, Masyarakat Melayu Tayan, Multikulturalisme, Kohesi Sosial

Abstract

Perang Ketupat merupakan tradisi unik masyarakat Melayu Tayan, Kalimantan Barat, yang merepresentasikan upaya pemertahanan identitas budaya di tengah pluralitas sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji fungsi tradisi Perang Ketupat sebagai mekanisme dalam memperkuat identitas budaya dan membangun integrasi sosial di masyarakat yang semakin majemuk. Dengan pendekatan kualitatif-deskriptif, data diperoleh melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam dengan tokoh adat dan masyarakat setempat, serta kajian dokumen terkait tradisi ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perang Ketupat berperan sebagai ruang dialektis antara adat lokal dan pengaruh budaya luar, menciptakan solidaritas komunal yang memperkuat kohesi sosial. Tradisi ini juga menjadi sarana afirmasi identitas budaya Melayu Tayan sekaligus membangun hubungan lintas budaya yang harmonis dengan komunitas lain di wilayah tersebut. Namun, modernisasi menghadirkan tantangan, terutama dalam mempertahankan esensi tradisi di tengah perubahan nilai-nilai sosial. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi antara komunitas lokal, pemerintah, dan aktor sosial lainnya untuk memastikan keberlanjutan tradisi ini sebagai warisan budaya yang dinamis.

Perang Ketupat is a unique tradition of the Malay Tayan community in West Kalimantan, representing efforts to preserve cultural identity amidst social plurality. This study aims to explore the role of the Perang Ketupat tradition as a mechanism for strengthening cultural identity and fostering social integration in an increasingly diverse society. Employing a qualitative-descriptive approach, data were collected through participatory observation, in-depth interviews with local community leaders and cultural figures, and a review of relevant documents on the tradition.  The findings reveal that Perang Ketupat serves as a dialectical space between local customs and external cultural influences, fostering communal solidarity that enhances social cohesion. The tradition also acts as a means of affirming the cultural identity of the Malay Tayan community while promoting harmonious cross-cultural interactions with other groups in the region. However, modernization poses challenges, particularly in maintaining the essence of the tradition amidst shifting social values. Therefore, collaboration among local communities, government entities, and other social actors is crucial to ensure the sustainability of this tradition as a dynamic cultural heritage.

Downloads

Published

2025-01-11

How to Cite

Yusriadi, Y., Ruslan, I., Hasriyanti, N., Shukri bin Nordin, Z., & Tuah, D. bin. (2025). PERANG KETUPAT: WARISAN MULTIKULTUR DAN PEMERTAHANAN IDENTITAS MELAYU TAYAN. Jurnal Pendidikan, Kebudayaan Dan Keislaman, 3(3), 125–141. https://doi.org/10.24260/jpkk.v3i3.3900

Issue

Section

Articles