https://e-journal.iainptk.ac.id/index.php/JPKK/issue/feedJurnal Pendidikan, Kebudayaan dan Keislaman2024-08-28T08:40:19+00:00yusriadiyusriadi@iainptk.ac.idOpen Journal Systems<p>Jurnal Pendidikan, Kebudayaan dan Keislaman (JPKK) is an journal which provides a forum for publishing research or review articles related to researches in instruction, learning and teaching, curriculum development, learning environment, teacher education, educational technology, educational development, social cultural, Islamic studies both library research and field research.</p>https://e-journal.iainptk.ac.id/index.php/JPKK/article/view/3294PENGARUH IDUL FITRI TERHADAP KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS DAN EMOSIONAL UMAT MUSLIM2024-08-28T04:22:51+00:00Wulan AfriyaniWulaanapr15@gmail.com<p>Idul Fitri, yang dikenal juga sebagai Lebaran, adalah hari raya yang dirayakan oleh umat Muslim di seluruh dunia sebagai tanda berakhirnya bulan Ramadan, bulan penuh puasa. Di Indonesia, perayaan Idul Fitri memiliki makna yang sangat dalam, tidak hanya sebagai momen keagamaan tetapi juga sebagai waktu untuk mempererat hubungan keluarga dan sosial. Tradisi mudik atau pulang kampung menjadi fenomena tahunan yang memperlihatkan betapa pentingnya kebersamaan dan solidaritas dalam masyarakat Indonesia. Dalam konteks global yang penuh dengan tekanan dan ketidakpastian, memahami faktor-faktor yang mendukung kesejahteraan psikologis dan emosional sangat penting. Idul Fitri, dengan segala nilai dan tradisinya, menawarkan contoh yang kaya tentang bagaimana ritual keagamaan dan sosial dapat memberikan dukungan emosional dan psikologis bagi individu dan komunitas. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan tentang pengaruh Idul Fitri terhadap kesejahteran psikologis dan emosional umat muslim. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan melakukan observasi, wawancara mendalam, dan kuesioner dengan pertanyaan terbuka. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi pembuat kebijakan dan pemimpin komunitas dalam merancang program yang dapat memanfaatkan tradisi keagamaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara umum. Dengan demikian, manfaat Idul Fitri dapat lebih optimal dirasakan oleh seluruh umat Muslim, baik dalam aspek spiritual maupun kesejahteraan psikologis dan emosional.</p> <p><em>Eid al-Fitr, also known as Lebaran, is a holiday celebrated by Muslims around the world to mark the end of Ramadan, a month of fasting. In Indonesia, the celebration of Eid al-Fitr has a very deep meaning, not only as a religious moment but also as a time to strengthen family and social relationships. The tradition of going home or returning home is an annual phenomenon that shows how important togetherness and solidarity are in Indonesian society. In a global context full of stress and uncertainty, understanding the factors that support psychological and emotional well-being is critical. Eid al-Fitr, with all its values and traditions, offers a rich example of how religious and social rituals can provide emotional and psychological support for individuals and communities. The aim of this research is to describe the influence of Eid al-Fitr on the psychological and emotional well-being of Muslims. The research used a descriptive qualitative approach by conducting observations, in-depth interviews, and questionnaires with open questions. It is hoped that the results of this research will provide insight for policy makers and community leaders in designing programs that can utilize religious traditions to improve the welfare of society in general. In this way, the benefits of Eid al-Fitr can be felt more optimally by all Muslims, both in spiritual aspects and psychological and emotional well-being.</em></p>2024-08-28T04:17:36+00:00##submission.copyrightStatement##https://e-journal.iainptk.ac.id/index.php/JPKK/article/view/3298LEBARAN DAN PSIKOLOGI POSITIF : MEMBANGUN KEBAHAGIAAN MELALUI TRADISI DAN INTERAKSI SOSIAL DI NANGA TAYAP2024-08-28T05:14:52+00:00Ratmi Fathiautnratmifathia@gmail.comSiti Khairisakhrsast@gmail.com<p>Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri memiliki peran penting dalam meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan masyarakat di Indonesia melalui tradisi serta interaksi sosil yang terjalin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran pelaksanaan tradisi lebaran serta interaksi sosial dalam membangun kebahagiaan pada masyarakat khususnya masyarakat di Nanga Tayap. Metode yang digunakan pada penelitian ini ialah metode kualitatif deskriptif bertujuan untuk memahami bagaimana makna dan dampak tradisi Lebaran terhadap psikologi positif. Data dikumpulkan melalui kajian pustaka, wawancara, dan observasi pada tanggal 9-10 April 2024 di Kecamatan Nanga Tayap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi mudik, silaturahmi, dan saling memaafkan memberikan kontribusi yang signifikan dalam memperkuat ikatan keluarga, menciptakan kebahagiaan sosial, meningkatkan makna hidup, kepuasan hidup, serta resiliensi dan pengelolaan stres. Lebaran memungkinkan masyarakat untuk kembali ke akar mereka, memperkuat hubungan dengan anggota keluarga yang terpisah oleh jarak. Tradisi ini memberikan individu rasa tujuan dan keterhubungan dengan sesuatu yang lebih besar dari diri mereka sendiri. Kesimpulannya, perayaan Lebaran tidak hanya memperkaya nilai budaya dan religius, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan emosional dan sosial individu serta komunitas di Nanga Tayap.</p> <p><em>Lebaran or Eid al-Fitr has an important role in increasing the happiness and welfare of people in Indonesia through traditions and social interactions. This research aims to find out how the role of the implementation of Eid traditions and social interactions in building happiness in the community, especially the people in Nanga Tayap. The method used in this research is descriptive qualitative method that aims to understand how the meaning and impact of Lebaran tradition on positive psychology. Data were collected through literature review, interviews, and observations on April 9-10, 2024 in Nanga Tayap District. The results showed that the traditions of mudik, silaturahmi, and mutual forgiveness make a significant contribution in strengthening family ties, creating social happiness, increasing the meaning of life, life satisfaction, and resilience and stress management. Lebaran allows people to return to their roots, strengthening relationships with family members separated by distance. It gives individuals a sense of purpose and connectedness to something bigger than themselves. In conclusion, the celebration of Lebaran not only enriches cultural and religious values, but also improves the emotional and social well-being of individuals and communities in Nanga Tayap.</em></p>2024-08-28T05:14:52+00:00##submission.copyrightStatement##https://e-journal.iainptk.ac.id/index.php/JPKK/article/view/3235BEKERANJAP, KEARIFAN LOKAL DALAM BERLADANG PADA MASYARAKAT MELAYU DI PADANG TIKAR, KUBU RAYA, KALIMANTAN BARAT2024-08-28T06:05:21+00:00Ruslansyah Ruslansyahruslansyahstudy@gmail.comIkhsan Fajarismanikhsanfajarisman320@gmail.com<p>Setiap daerah memiliki kearifan lokal masing-masing. Kearifan lokal itu diperlukan untuk keberlangsungan kehidupan sosial di masyarakat. Begitu pula pada masyarakat Melayu di Padang Tikar, Kubu Raya, Kalimantan Barat . Komunitas ini memiliki kearifan local, bekeranjap. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan tradisi bekeranjap masyarakat Melayu di Padang Tikar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam terhadap orang Melayu Padang Tikar. Hasil penelitian ini menunjukkan masyarakat Melayu Padang Tikar melaksanakan tradisi bekeranjap saat menanam dan panen. Tradisi ini dilaksanakan berdasarkan prinsip tolong menolong tanpa mengharapkan imbalan apapun.</p> <p><em>Each region is characterised by a distinct form of local knowledge. The sustainability of social life in a community is contingent upon the presence of local wisdom. A similar argument can be made with regard to the Malay community in Padang Tikar, Kubu Raya, West Kalimantan. This community has local wisdom, known as bekeranjap. The objective of this study was to describe the bekeranjap tradition of the Malay community in Padang Tikar. This study employed a descriptive qualitative approach, utilising in-depth interviews with Padang Tikar Malays as the primary data collection technique. The findings revealed that the Padang Tikar Malay people engage in bekeranjap traditions during planting and harvesting. These traditions are based on the principle of mutual assistance, with no expectation of reciprocation.</em></p>2024-08-28T06:02:25+00:00##submission.copyrightStatement##https://e-journal.iainptk.ac.id/index.php/JPKK/article/view/3267KONDISI PSIKOLOGI MENYAMBUT IDUL FITRI WARGA DESA TRI KEMBANG, SAMBAS2024-08-28T06:52:23+00:00Nur Istiqomahnistiqomah2512@gmail.comYana Yanayanaiainsambas@gmail.com<p>Lebaran atau hari raya idul fitri merupakan jalan menuju fitrah dan bersih setelah umat muslim menjalankan puasa selama sebulan. Lebaran juga memiliki hubungan dengan kondisi psikologis bagi sebagian orang, karena adanya persiapan menjelang lebaran yang berpotensi menyebabkan stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi psikologis Masyarakat dalam persiapan menyambut lebaran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Pengumpulan data ini dilakukan di desa Tri Kembang, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Peneliti melakukan wawancara kepada empat orang informan dari kalangan bapak-bapak, ibu-ibu, anak-anak dan tokoh masyarakat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan yang cukup signifikan pada setiap kalangan. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi perbedaan itu terjadi karena adanya perbedaan peran dan tanggung jawab pada setiap orang dalam persiapan menyambut lebaran.</p> <p><em>The celebration of Eid or Eid al-Fitr represents a means of fulfilling the Islamic obligation of fasting for a month, as well as a ritual of purification and renewal. Furthermore, Eid is associated with psychological conditions in some individuals due to the extensive preparations undertaken in the lead-up to the festival, which can potentially induce stress. The objective of this study is to ascertain the psychological state of the community in anticipation of Eid. This study employs qualitative research methods, utilising data collection techniques through interviews and observations. The data collection was conducted in Tri Kembang village, Sambas Regency, West Kalimantan. The researchers conducted interviews with four informants, selected from among the fathers, mothers, children, and community leaders. The findings of this study demonstrate that notable discrepancies exist between the various groups. The results of the interviews and observations indicate that differences in roles and responsibilities among individuals contribute to variations in their approaches to preparing for the celebration of Eid.</em></p>2024-08-28T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://e-journal.iainptk.ac.id/index.php/JPKK/article/view/3256ANALISIS KEBAHAGIAAN MASYARAKAT SAAT SILATURAHMI LEBARAN DI PONTIANAK SUNGAI JAWI DALAM2024-08-28T08:40:19+00:00Mia Asri Azzahramiasri2094@gmail.comLatifah Mulijievalatifah989@gmail.com<p>Perayaan Lebaran Idul Fitri di Indonesia tidak hanya merupakan momen keagamaan tetapi juga mengandung makna sosial, budaya, dan psikologis yang mendalam bagi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebahagiaan masyarakat saat silaturahmi Lebaran di Kecamatan Sungai Jawi Dalam, Pontianak. Dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian ini mengumpulkan data melalui wawancara mendalam dan observasi partisipatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi silaturahmi Lebaran memiliki dampak positif signifikan terhadap kesejahteraan psikologis masyarakat. Kebahagiaan yang dirasakan selama silaturahmi diidentifikasi melalui peningkatan ikatan sosial, perasaan bahagia, dan penurunan stres. Namun, beberapa individu juga melaporkan perasaan sedih terkait kehilangan anggota keluarga. Temuan ini memberikan wawasan tentang pentingnya tradisi sosial dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan dapat berkontribusi pada kebijakan yang mendukung interaksi sosial yang sehat di komunitas.</p> <p><em>The celebration of Eid al-Fitr in Indonesia is not only a religious moment but also contains deep social, cultural and psychological meanings for the community. </em><em>This study aims to analyze the happiness of the community during the Eid gathering in Sungai Jawi Dalam, Pontianak. Using a qualitative method, this research collected data through in-depth interviews and participant observation. The results indicate that the Eid gathering tradition significantly positively impacts the psychological well-being of the community. Happiness experienced during the gathering is identified through enhanced social bonds, feelings of joy, and reduced stress. However, some individuals also reported sadness related to the loss of family members. These findings provide insights into the importance of social traditions in enhancing community well-being and can contribute to policies supporting healthy social interactions within communities.</em></p>2024-08-28T08:40:19+00:00##submission.copyrightStatement##