https://e-journal.iainptk.ac.id/index.php/albanna/issue/feed AlBanna: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini 2024-02-20T03:21:16+00:00 Nur Hamzah hamzahptk@gmail.com Open Journal Systems <p>Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini&nbsp;</p> https://e-journal.iainptk.ac.id/index.php/albanna/article/view/2659 MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK DENGAN MEDIA BONEKA TANGAN PADA KELOMPOK B TK TARUNA BANGSA SENTUL-BOGOR 2024-02-20T03:15:01+00:00 Arlinah Arlinah arlinahpei@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan bercerita dengan menggunakan media boneka tangan pada anak kelompok B TK Taruna Bangsa, Sentul-Bogor, Tahun Ajaran 2022/2023. Media boneka tangan dipilih karena pada dasarnya anak senang mendengarkan cerita. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Subyek penelitian berjumlah 18 anak yang terdiri dari 11 anak laki – laki dan 7 anak perempuan. Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media boneka tangan dapat meningkatkan kemampuan bercerita anak. Pada pra siklus sebesar 83,3% yang berada pada kriteria Belum Berkembang (BB), pada siklus I dilakukan tindakan melalui media boneka tangan meningkat menjadi 55,56% pada kriteria Berkembang Sesuai Harapan (BSH), dan meningkat pada siklus II menjadi&nbsp; 88,89% pada kriteria Berkembang Sesuai Harapan (BSH) dan Berkembang Sangat Baik (BSB). Berdasarkan hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan bercerita anak usia 5-6 tahun dengan media boneka tangan.</p> <p><em>This research aims to improve storytelling skills by using hand puppet media on children of group B TK Taruna Bangsa, Sentul-Bogor, School Year 2022/2023. The hand puppet are chosen for the media because basically children enjoy listening to stories. This research method uses Class Action Research. The subjects were 18 children, consisting of 11 boys and 7 girls. Data analysis techniques are descriptive analysis techniques. The results of this study show that hand puppet media can improve a child’s ability to tell stories. In the pre-cycle of 83.3% which is on the criterion of Undeveloped (BB), in the cycle I performed action through the media of the hand puppet and increased to 55.56% in the criteria of Growing According to Expectation (BSH), and increased in the second cycle to 88.89% in criteria (BSB). Based on the results of this study, it showed that there was an improvement in the ability of 5-6-year-olds to tell stories with the media of hand puppet.</em></p> 2023-12-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://e-journal.iainptk.ac.id/index.php/albanna/article/view/2642 PELAKSANAAN ASSESSMENT PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS “AUTISME” DI POLI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ALIANYANG PONTIANAK 2024-02-20T03:20:18+00:00 Syarifah Jazirah Aulia syfjazirah@gmail.com Bayu Prisuna bayufitraprisuna@iainptk.ac.id <p>Anak autis adalah diantara sekian banyak anak berkebutuhan khusus. Mereka juga menjadi bagian yang harus mendapatkan layanan pendidikan. Agar layanan pendidikan yang diberikan tepat, maka satu tindakan yang harus dilakukan sebelumnya oleh sekolah dalam hal ini guru adalah melakukan assasmen. Informasi dari assasmen yang akurat, menjadi dasar perlakuan oleh guru dalam kegiatan belajar mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan asesmen pada anak berkebutuhan khusus autisme. Subjek dalam penelitian ini adalah anak berkebutuhan khusus autisme di Poli Anak Berkebutuhan Khusus, Alianyang, Pontianak. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan data yang telah didapatkan pada penelitian ini, pelaksanaan asesmen yang dilakukan di Poli Anak Berkebutuhan Khusus, Alianyang, Pontianak, telah memiliki pedoman dan formula asesmen berupa penilaian dari segi intelektual, sosial, dan komunikasi.</p> <p><em>Autistic children are among the many children with special needs. They are also part of the group that must receive educational services. In order for the educational services provided to be appropriate, one action that must be taken beforehand by the school, in this case the teacher, is to carry out an assessment. Information from accurate assessments becomes the basis for treatment by teachers in their learning activities. The aim of this research is to find out how assessments are carried out for children with special needs for autism. The subjects in this research were children with special needs autism at the Special Needs Children's Polyclinic, Alianyang, Pontianak. The approach used in this research is a qualitative approach with a case study type. The data collection techniques use observation, interviews and documentation techniques. Based on the data obtained in this research, the assessment carried out at the Special Needs Children's Polyclinic, Alianyang, Pontianak, has assessment guidelines and formulas in the form of assessments from an intellectual, social and communication perspective.</em></p> 2023-12-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://e-journal.iainptk.ac.id/index.php/albanna/article/view/1847 REFLEKSI PEMBELAJARAN DARING PADA ANAK USIA DINI DI ERA PANDEMI COVID-19: STUDI KASUS RA ICP NURUL ULUM BOJONEGORO 2024-02-20T03:21:16+00:00 Zakiyatul Imamah zimama@gmail.com <p>Lembaga pendidikan selama pandemi Covid-19 melakukan pembelajaran secara <em>online</em> atau dalam jaringan (daring), sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Permendikbud Nomor 4 Tahun 2020. Adanya pembelajaran secara daring dimasa pandemi Covid-19 memberikan tantangan khusus bagi guru. Guru secara paedagogik harus tetap melaksanakan perannya untuk memotivasi dan mendorong kreatifitas anak usia dini dalam proses belajar, meskipun tanpa harus bertatap muka secara langsung dengan peserta didik. Selain itu, guru dituntut lebih komunikatif terhadap peserta didiknya, sebab guru tidak dapat mengontrol secara langsung peserta didik saat mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru dalam proses belajar. Supaya tujuan pembelajaran tercapai dengan baik. Yang juga sangat penting adalah bahwa harus kompeten dalam membangun kerjasama dengan orang tua. Semua peran tersebut harus dilakukan dengan mediasi perangkat teknologi dan oleh karenanya guru secara personal harus menguasai teknologi informasi dan komunikasi terbarukan. Artikel ini akan membahas kualifikasi, peran guru dalam pembelajaran daring di RA ICP Nurul Ulum Bojonegoro selama masa pandemi Covid-19. Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif analisis diskriptif, pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara secara mendalam dan dokumentasi dari yang didapatkan peneliti saat dilapangan. Penulisan artikel ini dilakukan agar guru semakin mengerti dan mengetahui perannya serta menerapkan model pembelajaran yang bervariasi dalam proses pembelajaran secara daring. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat Sembilan peran guru dalam pembelajaran dalam jaringan selama pandemi Covid-19.</p> <p><em>During the Covid-19 pandemic, educational institutions conducted online or online learning, in accordance with the policies stipulated by Minister of Education and Culture Regulation Number 4 of 2020. Online learning during the Covid-19 pandemic presented special challenges for teachers. Pedagogically, teachers must continue to carry out their role to motivate and encourage the creativity of young children in the learning process, even without having to meet face to face with students. Apart from that, teachers are required to be more communicative with their students, because teachers cannot directly control students when working on tasks given by the teacher in the learning process. So that learning objectives are achieved well. What is also very important is that you must be competent in building cooperation with parents. All of these roles must be carried out with the mediation of technological devices and therefore teachers must personally master renewable information and communication technology. This article will discuss the qualifications and role of teachers in online learning at RA ICP Nurul Ulum Bojonegoro during the Covid-19 pandemic. The method used is the qualitative method of descriptive analysis, data collection by means of observation, in-depth interviews and documentation of what researchers obtain in the field. This article was written so that teachers better understand and understand their role and apply various learning models in the online learning process. Based on the research results, it shows that there are nine teacher roles in online learning during the Covid-19 pandemic.</em></p> 2023-12-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://e-journal.iainptk.ac.id/index.php/albanna/article/view/1984 INTEGRASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PENGEMBANGAN LITERASI DIGITAL UNTUK ANAK USIA DINI 2024-02-20T00:18:35+00:00 Fitria Fauziah Hasanah fitriafa.07@gmail.com <p>Literasi sangat penting untuk dikembangkan untuk anak sejak dini, karena literasi melatih kemampuan dasar anak yang dibutuhkan pada jenjang pendidikan selanjutnya. Penelitian ini mengkaji mengenai bagaimana integrasi Pendidikan agama Islam dalam pengembangan literasi digital untuk anak usia dini yang dilakukan oleh orang tua di lingkungan keluarga. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa orang tua mengembangkan literasi digital untuk anak usia dini dilakukan dengan: 1) Mengajarkan anak untuk mampu menggunakan perangkat elektronik untuk mendapatkan informasi; 2) Mengajarkan anak memahami informasi bahwa gambar, teks, cerita, dan film di perangkat elektronik memiliki makna; 3) Mengajarkan anak menggunakan perangkat elektronik untuk merekam ide, perasaan, kegiatan, atau lingkungan di sekitar mereka. Adapun pengembangan literasi digital untuk anak terintegrasi dengan Pendidikan agama Islam diantaranya dalam Pendidikan Aqidah atau ketauhidan, Pendidikan ibadah shalat, Pendidikan doa sehari-hari dan dzikir, serta Pendidikan akhlak dan berbakti kepada orang tua.</p> <p><em>Literacy is very important to develop for children from an early age, because literacy trains children's basic abilities that are needed at the next level of education and is included in their daily lives. This research examines how the integration of Islamic religious education in the development of digital literacy for early childhood is carried out by parents in family institutions. The research method uses descriptive qualitative methods with data collection techniques using interviews, observation and documentation. The research results show that parents develop digital literacy for early childhood by: 1) Teaching children to be able to use electronic devices to obtain information; 2) Teaching children to understand information that images, texts, stories and films on electronic devices have meaning; 3) Teach children to use electronic devices to record ideas, feelings, activities or the environment around them. 4) The development of digital literacy is integrated with Islamic religious education through aspects of PAI materials and methods.</em></p> 2023-12-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://e-journal.iainptk.ac.id/index.php/albanna/article/view/2124 PENGARUH PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK IT AZKIA ACEH BESAR 2024-02-20T02:55:32+00:00 Siti Nurhafizah 170210052@student.ar-raniry.ac.id Muthmainnah Muthmainnah muthmainnah.ismail@ar-raniry.ac.id Putri Rahmi putri.rahmi@ar-raniry.ac.id <p>Kemampuan pemecahan masalah merupakan salah satu hal yang penting untuk dikembangkan pada anak usia dini. Salah satu penggunaan metode eksperimen dimana anak dapat terlibat langsung dalam proses pembelajarannya. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di TK IT Azkia Aceh Besar, ditemukan bahwa kemampuan pemecahan masalah anak usia 5-6 tahun belum berkembang sebagaimana mestinya. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan masih kurang melibatkan anak secara aktif melalui kegiatan yang menyenangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan metode eksperimen memiliki pengaruh dalam mengembangkan kemampuan pemecahan masalah anak kelompok usia 5-6 tahun di IT IT Azkia. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain <em>One Group Pretest Posttest Design. </em>Sampel penelitian berjumlah 15 orang anak di kelas TK B. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa pada kegiatan <em>Pretest</em>, diperoleh nilai sebesar 45,75. Namun setelah diberikannya perlakuan atau <em>treatment</em> yakni menggunakan metode eksperimen, nilai yang diperoleh yakni sebesar 71,11. Selanjutnya, berdasarkan hasil perhitungan Uji-t, nilai t<sub>tabel </sub>yang diperoleh yakni sebesar 4,3 dan nilai t<sub>hitung </sub>sebesar 1,761, dengan demikian t<sub>hitung </sub>&gt; t<sub>tabel</sub> sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Dari hasil perhitungan ini, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode eksperimen dapat memberikan pengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah anak usia 5-6 tahun di TK IT Azkia Aceh Besar.</p> <p><em>The ability to solve problems is one of the crucial aspects to be developed in early childhood. One method utilized is through experiments where children can directly engage in the learning process. Based on observations conducted at TK IT Azkia Aceh Besar, it was found that the problem-solving abilities of 5-6-year-old children have not developed as expected. The learning activities conducted still lack active involvement of children through enjoyable activities. This research aims to determine whether the use of experimental methods has an influence on developing problem-solving skills among children aged 5-6 years in IT IT Azkia. The method employed is an experimental method with a One Group Pretest Posttest Design. The research sample consisted of 15 children in TK B class. The research findings revealed that in the Pretest activity, a score of 45.75 was obtained. However, after the treatment was administered, which involved using experimental methods, the obtained score was 71.11. Furthermore, based on the results of the t-test calculation, the obtained t-table value was 4.3, and the t-value was 1.761. Therefore, since the t-value is greater than the t-table value, the alternative hypothesis (Ha) is accepted, and the null hypothesis (Ho) is rejected. From these calculations, it can be concluded that the use of experimental methods has an influence on the problem-solving abilities of 5-6-year-old children in TK IT Azkia Aceh Besar.</em></p> 2023-12-30T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement##