AlBanna: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini https://e-journal.iainptk.ac.id/index.php/albanna <p style="text-align: justify;">AlBanna: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini has published its first issue on April 21, 2021 and obtained a publication permit for E-ISSN No. <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20230608390924004">3024-9449</a> from the Center for Scientific Data and Documentation, Indonesian Institute of Sciences on August 29, 2023. It is published twice a year (June and December) by Prodi. Pendidikan Islam Anak Usia Dini IAIN, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak. This&nbsp;journal aims to provide a platform for scholars to disseminate and discuss the results of research on the theme of early childhood Islamic education.&nbsp;The journal has been indexed by:</p> <div style="display: flex; justify-content: center; align-items: center; gap: 8px; flex-wrap: wrap;"><br> <a href="https://garuda.kemdikbud.go.id/journal/view/34579" target="_blank" rel="noopener"><img style="width: 100px; height: 40px;" src="https://e-journal.elkuator.com/public/site/images/muhammadlutfihakim/garuda.png" alt="garuda"></a> <a href="https://scholar.google.co.id/citations?user=IxOxyL0AAAAJ" target="_blank" rel="noopener"><img style="width: 100px; height: 40px;" src="https://e-journal.elkuator.com/public/site/images/muhammadlutfihakim/gs.png" alt="google scholar"></a></div> <div style="display: flex; justify-content: center; align-items: center; gap: 8px; flex-wrap: wrap;">&nbsp;</div> Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Institut Agama Islam Negeri Pontianak en-US AlBanna: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini 3024-9449 The Role of Parents in Supporting Digital Literacy in Early Childhood https://e-journal.iainptk.ac.id/index.php/albanna/article/view/4634 <p><em>Kemajuan teknologi digital yang pesat berdampak besar pada kehidupan anak-anak, termasuk dalam hal cara mereka belajar dan bermain. Karena anak usia dini sudah terpapar perangkat digital sejak kecil, penting bagi mereka untuk mendapatkan bimbingan agar dapat memahami dan menggunakan teknologi dengan tepat. Dalam konteks ini, orang tua memiliki tanggung jawab besar untuk menemani anak-anak mereka dan membentuk kebiasaan digital yang baik. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi literatur dengan meneliti berbagai literatur ilmiah untuk memahami peran orang tua dalam mendukung literasi digital pada anak usia dini. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa keaktifan orang tua dalam mendampingi anak saat menggunakan teknologi, memilih konten yang sesuai usia, dan memberikan batasan positif serta contoh penggunaan gadget, dapat membantu anak mengembangkan literasi digital secara bertahap dan bertanggung jawab. Akan tetapi, penelitian ini memiliki keterbatasan karena belum menganalisis dinamika empiris yang terjadi pada keluarga di berbagai konteks sosial dan budaya. Penelitian ini juga belum membahas secara mendalam perbedaan peran orang tua berdasarkan latar belakang ekonomi, tingkat pendidikan, sosial, dan budaya. Oleh karena itu, penelitian lanjutan disarankan untuk menggunakan penelitian lapangan seperti studi kasus, survei, atau wawancara mendalam agar dapat menggali pengalaman orang tua dalam mendampingi literasi digital anak usia dini.</em></p> <p>The rapid advancement of digital technology has a major impact on children’s lives, including in terms of how they learn and play. Because early childhood has been exposed to digital devices since childhood, it is important for them to get guidance so that they can understand and use technology properly. In this context, parents have a great responsibility to accompany their children and form good digital habits. This study uses a literature study approach by examining various scientific literature to understand the role of parents in supporting digital literacy in early childhood. Based on the results of the study, it was found that parents’ activeness in accompanying children when using technology, choosing age-appropriate content, and providing positive boundaries and examples of gadget use can help children develop digital literacy gradually and responsibly. However, this study has limitations because it has not analyzed the empirical dynamics that occur in families in various social and cultural contexts. This study also has not discussed in depth the differences in parental roles based on economic background, education level, social, and culture. Therefore, further research is recommended to use field research such as case studies, surveys, or in-depth interviews in order to explore parents’ experiences in assisting early childhood digital literacy.</p> Putri Sabrina Suryadi Alimudin Aneka Eka Mei Ratnasari Copyright (c) 2025 AlBanna: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2025-07-07 2025-07-07 5 2 51 59 10.24260/albanna.v5i2.4634 Nature Based Learning Strategies for Building Environmental Awareness in Early Childhood https://e-journal.iainptk.ac.id/index.php/albanna/article/view/4722 <p><em>Pembelajaran berbasis alam merupakan pembelajaran yang memiliki strategi paling efektif dalam mengembangkan metode pembelajaran pada anak usia dini. Guru harus memiliki inovasi baru dalam menerapkan model pembelajaran seperti kegiatan outing class. Kegiatan outing class yang dimaksud adalah kegiatan diluar maupun didalam ruangan dengan memanfaatkan lingkungan dan alam sebagai objek utamanya. Metode penelitian ini menggunakan metode deksriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi di RA Tarbiyatul Banin Banat 1 Jetak. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kegiatan outing class memberikan banyak perubahan terhadap anak-anak baik dalam segi perkembangan, pertumbuhan, kreativitas, kemandirian maupun pola pikir anak terhadap lingkungan dan alam sekitar. Diharapkan dengan adanya penelitian ini, mampu memberikan wawasan dan pengetahuan terhadap guru pendidikan anak usia dini dalam membangun kesadaran lingkungan khususnya di Taman Kanak-Kanak melalui proses pembelajaran berbasis alam. </em></p> <p>Nature-based learning is a learning that has the most effective strategy in developing learning methods for early childhood. Teachers must have new innovations in implementing learning models such as outing class activities. The outing class activities in question are activities outside or inside the room by utilizing the environment and nature as the main objects. This research method uses a descriptive method with a qualitative approach. Data collection techniques are carried out through interviews, observations, and documentation at RA Tarbiyatul Banin Banat 1 Jetak. The results of this study prove that outing class activities provide many changes to children both in terms of development, growth, creativity, independence and children's mindsets towards the environment and the surrounding nature. It is hoped that this research will be able to provide insight and knowledge to early childhood education teachers in building environmental awareness, especially in Kindergartens through nature-based learning processes.</p> Nahwatun Najmina Karlina Sukmawati Yunita Nur Afifah Copyright (c) 2025 AlBanna: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2025-07-07 2025-07-07 5 2 60 68 10.24260/albanna.v5i2.4722 The “My Plants” Project: Enhancing Creativity and Collaboration Skills in Early Childhood Education https://e-journal.iainptk.ac.id/index.php/albanna/article/view/4950 <p><em>P</em><em>endidikan anak usia dini</em><em> menjadi fondasi penting dalam membentuk karakter dan potensi anak, mencakup</em> <em>perkembangan fisik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, serta kreativitas. Penelitian ini mengimplementasikan pembelajaran berbasis proyek bertema “Tanamanku” di KB Sejahtera Mandiangin Barat sebagai strategi inovatif untuk meningkatkan kreativitas dan keterampilan kolaborasi anak usia 5-6 tahun. Menggunakan metode kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan anak dalam kegiatan merancang, menanam, dan merawat tanaman mampu memicu munculnya ide-ide kreatif yang terefleksi dalam berbagai bentuk ekspresi, seperti menggambar, bercerita, dan praktik langsung di lapangan. Selain itu, anak-anak belajar bekerja sama melalui pembagian tugas, diskusi sederhana, dan pengambilan keputusan kelompok. Kolaborasi tersebut tidak hanya meningkatkan keterampilan sosial, tetapi juga menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kepedulian terhadap hasil bersama. Hambatan yang ditemui, seperti keterbatasan sarana pendukung dan variasi tingkat partisipasi anak, dapat diminimalkan melalui perencanaan yang matang, penggunaan media alternatif, serta pendampingan intensif dari guru. Temuan ini menguatkan konsep pembelajaran berbasis pengalaman dan interaksi sosial sebagai pendekatan efektif di pendidikan anak usia d</em><em>ini</em><em>. Proyek “Tanamanku” tidak hanya meningkatkan kreativitas dan kolaborasi, tetapi juga menumbuhkan kepedulian anak terhadap lingkungan. Model ini layak direkomendasikan sebagai praktik baik yang dapat direplikasi di </em><em>lembaga pendidikan anak usia dini</em><em> lain yang ada di Indonesia.</em></p> <p>Early Childhood Education is an important foundation in shaping children’s character and potential, encompassing physical, cognitive, language, socio-emotional, and creative development. This study implemented project-based learning with the theme "My Plants" at KB Sejahtera Mandiangin Barat as an innovative strategy to enhance the creativity and collaboration skills of children aged 5-6 years. Using descriptive qualitative methods, data were collected through observation, interviews, and documentation. The results showed that children's involvement in designing, planting, and caring for plants can trigger the emergence of creative ideas that are reflected in various forms of expression, such as drawing, storytelling, and hands-on practice in the field. In addition, children learn to work together through task allocation, simple discussions, and group decision-making. This collaboration not only improves social skills but also fosters a sense of responsibility and concern for shared outcomes. Barriers encountered, such as limited supporting facilities and varying levels of child participation, can be minimized through careful planning, the use of alternative media, and intensive mentoring from teachers. These findings strengthen the concept of experiential learning and social interaction as an effective approach in ECE. The “My Plants” project not only enhances creativity and collaboration but also fosters children's concern for the environment. This model is worth recommending as a good practice that can be replicated in other early childhood education institutions in Indonesia.</p> Kurnia Sari Suprihatin Herman Taufik Muhammad Zulkarnaen Copyright (c) 2025 Kurnia Sari Suprihatin, Herman Taufik, Muhammad Zulkarnaen https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2025-09-19 2025-09-19 5 2 69 77 10.24260/albanna.v5i2.4950 Improving Fine Motor Skills through Finger Painting Activities in Early Childhood at Kindergarten https://e-journal.iainptk.ac.id/index.php/albanna/article/view/4949 <p><em>Pendidikan anak usia dini merupakan masa emas yang menjadi landasan bagi perkembangan anak secara holistik khususnya aspek perkembangan motorik halus yang dapat membantu anak dalam melakukan aktivitas dasar seperti menggenggam, menekan, mengontrol gerakan jari, serta melatih koordinasi mata dan tangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas aktivitas finger paint dalam meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia dini di TK ABA Al-Fitrah, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa pre-test dan post-test. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kemampuan motorik halus anak, terbukti dari ketuntasan yang naik dari 38% pada pra-tindakan menjadi 62% pada Siklus I, dan mencapai 85% pada Siklus II. Temuan ini membuktikan bahwa kegiatan finger painting mampu melatih otot tangan dan jari, meningkatkan pengendalian gerakan, serta memperkuat koordinasi mata dan tangan melalui aktivitas yang kreatif, eksploratif, dan menyenangkan. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa guru perlu secara konsisten menghadirkan aktivitas pembelajaran yang kreatif dan interaktif untuk mendukung perkembangan anak usia dini. Orang tua diharapkan dapat mendampingi anak di rumah agar stimulasi motorik halus tetap berkelanjutan. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap pengembangan strategi pembelajaran berbasis bermain dalam mengoptimalkan perkembangan motorik halus pada anak usia dini</em><em>.</em></p> <p>Early childhood education is a golden period that serves as a foundation for holistic child development, particularly in the aspect of fine motor skills, which can assist children in performing basic activities such as controlling finger movements and training hand-eye coordination. This research aims to determine the effectiveness of finger painting activities in improving the fine motor skills of preschool children at TK ABA Al-Fitrah, Karang Intan Subdistrict, Banjar Regency, South Kalimantan Province. The study employs a descriptive quantitative approach with data collection techniques in the form of pre-tests and post-tests.ensure safe and engaging facilities to optimally support the development of fine motor skills. The research results indicate an improvement in children's fine motor skills, evidenced by an increase in mastery from 38% in the pre-action phase to 62% in Cycle I and reaching 85% in Cycle II. These findings demonstrate that finger painting activities can train hand and finger muscles, enhance movement control, and strengthen hand-eye coordination through creative, exploratory, and enjoyable activities. The implications of this research suggest that teachers need to consistently present creative and interactive learning activities to support the development of young children. Parents are expected to accompany their children at home to ensure that fine motor stimulation continues. This research contributes to the development of play-based learning strategies in optimizing fine motor development in early childhood.</p> Maryanti Uswatun Nisa Muhammad Yusuf Copyright (c) 2025 Maryanti, Uswatun Nisa, Muhammad Yusuf https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2025-09-21 2025-09-21 5 2 78 86 10.24260/albanna.v5i2.4949