LEBARAN SERTA DAMPAKNYA PADA KESEJAHTERAAN MENTAL DAN SOSIAL MASYARAKAT DI DESA DUNGUN LAUT JAWAI, SAMBAS

Authors

  • Nuryati Nuryati IAIN Pontianak, Indonesia
  • Ikmal Aminuzal Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.24260/jpkk.v4i2.3250

Keywords:

Lebaran,, Kesejahteraan Mental,, Integrasi Sosial,

Abstract

Tradisi perayaan Lebaran memiliki dampak yang signifikan terhadap kesejahteraan mental dan sosial masyarakat Desa Dungun Laut, Kecamatan Jawai, Kabupaten Sambas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana praktik sosial, nilai kekeluargaan, serta interaksi komunitas selama perayaan Lebaran berkontribusi terhadap pembentukan kesejahteraan individu dan kolektif masyarakat. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, data diperoleh melalui wawancara mendalam dan observasi terhadap empat informan dengan latar sosial dan usia yang berbeda, mencakup tokoh masyarakat, ibu rumah tangga, remaja, dan anak usia sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Lebaran berfungsi sebagai ruang sosial yang memperkuat ikatan kekeluargaan, solidaritas sosial, dan regulasi emosi positif, yang berdampak pada meningkatnya perasaan bahagia, rasa syukur, dan keterhubungan sosial antarwarga. Selain itu, dukungan sosial dari lingkungan keluarga dan komunitas berperan penting dalam menjaga resiliensi psikologis masyarakat pasca-Ramadan. Temuan ini memperkuat teori social integration Durkheim serta konsep resilience Masten yang menekankan pentingnya keterikatan sosial dalam membangun kesejahteraan mental. Penelitian ini merekomendasikan penguatan pendidikan karakter berbasis nilai lokal dan kegiatan komunitas sebagai strategi berkelanjutan untuk menjaga kesejahteraan sosial masyarakat pedesaan.

The Lebaran celebration tradition has a significant impact on the mental and social well-being of the community in Dungun Laut Village, Jawai District, Sambas Regency. This study aims to analyze how social practices, family values, and community interactions during the Lebaran festivities contribute to both individual and collective well-being. Using a descriptive qualitative approach, data were collected through in-depth interviews and observations involving four informants representing different social backgrounds and age groups, including a community leader, a housewife, an adolescent, and a school-aged child. The findings reveal that Lebaran serves as a social space that strengthens family bonds, social solidarity, and positive emotional regulation, leading to increased happiness, gratitude, and social connectedness among community members. Moreover, emotional and social support from families and the surrounding community play a crucial role in maintaining psychological resilience after the fasting month. These findings reinforce Durkheim’s (1897) social integration theory and Masten’s (2014) concept of resilience, emphasizing the importance of social attachment in fostering mental well-being. The study recommends promoting local value-based character education and community engagement programs as sustainable strategies to enhance rural social welfare.

References

Apriyanti, Yoki, Evi Lorita, and Yusuarsono Yusuarsono. “Kualitas Pelayanan Kesehatan Di Pusat Kesehatan Masyarakat Kembang Seri Kecamatan Talang Empat Kabupaten Bengkulu Tengah.” Profesional: Jurnal Komunikasi Dan Administrasi Publik 6, no. 1 (2019). https://doi.org/10.37676/professional.v6i1.839.

Milla, Mirra Noor. “Catatan Editor JPS - Setelah Pandemi: Preferensi Individu Dan Kelompok Dalam Interaksi Sosial.” Jurnal Psikologi Sosial 20, no. 2 (2022): iii–

iv. https://doi.org/10.7454/jps.2022.11.

Ningsi, Siskawati. “33 Hisabuna|Volume 2 Nomor 2 Juni 2021” 2 (2021): 33–47. Puspita, Syifa Diah. “Kesehatan Mental Dan Penanganan Gangguannya Secara Islami

Di Masa Kini.” Jurnal Forum Kesehatan : Media Publikasi Kesehatan Ilmiah 12, no. 1 (2022): 1–8. https://doi.org/10.52263/jfk.v12i1.240.

Putri, Adisty Wismani, Budhi Wibhawa, and Arie Surya Gutama. “Kesehatan Mental Masyarakat Indonesia (Pengetahuan, Dan Keterbukaan Masyarakat Terhadap Gangguan Kesehatan Mental).” Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2, no. 2 (2015): 252–58. https://doi.org/10.24198/jppm.v2i2.13535.

Rusandi, and Muhammad Rusli. “Merancang Penelitian Kualitatif Dasar/Deskriptif Dan Studi Kasus.” Al-Ubudiyah: Jurnal Pendidikan Dan Studi Islam 2, no. 1 (2021): 48–60. https://doi.org/10.55623/au.v2i1.18.

Trivaika, Erga, and Mamok Andri Senubekti. “Perancangan Aplikasi Pengelola Keuangan Pribadi Berbasis Android.” Nuansa Informatika 16, no. 1 (2022): 33–

https://doi.org/10.25134/nuansa.v16i1.4670.

Azzahra, M. A., & Muliji, L. (2024). ANALISIS KEBAHAGIAAN MASYARAKAT SAAT SILATURAHMI LEBARAN DI PONTIANAK SUNGAI JAWI DALAM. Jurnal Pendidikan, Kebudayaan dan Keislaman, 3(2), 103–115. https://doi.org/10.24260/jpkk.v3i2.3256

Fathia, R., & Khairisa, S. (2024). LEBARAN DAN PSIKOLOGI POSITIF : MEMBANGUN KEBAHAGIAAN MELALUI TRADISI DAN INTERAKSI SOSIAL DI NANGA TAYAP. Jurnal Pendidikan, Kebudayaan dan Keislaman, 3(2), 77–88. https://doi.org/10.24260/jpkk.v3i2.3298

Fitriani, W. (2023). Peran Empati dan Dukungan Sosial Orang tua terhadap Anak Berkebutuhan Khusus pada Pendidikan Agama Islam.

Heldanita, & Suyadi. (2018). Indonesian Journal of Islamic Early Childhood Education (IJIECE). Indonesian Journal of Islamic Early Childhood Education (IJIECE), 3(1), 123–138. https://doi.org/https://doi.org/10.51529/ijiece.v3i1.100

Widyasari, I. Z., & Anggraini, R. (2025). Hubungan antara Dukungan Emosional Keluarga dan Ketahanan Mental dengan Kesejahteraan Psikologis pada Mahasiswa Baru. 02(03), 189–206.

Downloads

Published

2025-10-13

How to Cite

Nuryati, N., & Aminuzal, I. (2025). LEBARAN SERTA DAMPAKNYA PADA KESEJAHTERAAN MENTAL DAN SOSIAL MASYARAKAT DI DESA DUNGUN LAUT JAWAI, SAMBAS. Jurnal Pendidikan, Kebudayaan Dan Keislaman, 4(2), 109–120. https://doi.org/10.24260/jpkk.v4i2.3250

Issue

Section

Articles