THE RELATION OF AL-QUR'ANIC VALUES AND TRADITION: EXPLORING THEOLOGICAL, HUMANIST AND ECOLOGICAL VALUES IN THE DAYAK BEDURUK TRADITION IN SUKA JAYA VILLAGE, SINTANG DISTRICT

Authors

  • Qory Fasdatul Jannah Jannah IAIN Pontianak
  • Wendi Parwanto IAIN Pontianak
  • Taufik Akbar IAIN Pontianak
  • Diaz Ataya Larsen Wijaya Institut Agama Islam Negeri Pontianak

DOI:

https://doi.org/10.24260/mafatih.v4i1.4182

Keywords:

Beduruk Tradition, Theological, Humanist, Ecological, Dayak

Abstract

This paper discusses the relationship between Qur’anic values and the Beduruk Tradition in the lives of Dayak people in Suka Jaya Village, Sintang Regency. Beduruk Tradition is a cultural practice that has been passed down from generation to generation and has deep spiritual, social, and ecological values. This study aims to explore the theological, humanist, and ecological values contained in the Beduruk Tradition, as well as to analyze its compatibility with the teachings of the Qur’an. This research uses a qualitative approach with descriptive-analytical method. Data were collected through observation and in-depth interviews with community leaders, RT heads, and local people, as well as through literature studies related to the discussion. The results showed that the Beduruk Tradition contains theological values in the form of expressions of gratitude to God, humanist values in the form of solidarity and helping, and ecological values reflected in respect for nature. These values are in harmony with the teachings of the Qur’an that emphasize monotheism, brotherhood, and human responsibility as khalifah on earth. This finding indicates that Beduruk Tradition not only functions as a cultural heritage, but also has relevance in building harmonious social relations and maintaining the balance of nature. In the context of Muslim society, Beduruk tradition can be practiced as long as it does not contradict Islamic principles. Therefore, preservation efforts are needed with an adaptive approach to Islamic values so that this tradition remains relevant in the modern era.

Tulisan ini membahas tentang relasi antara nilai-nilai Al-Qur’an dan Tradisi Beduruk dalam kehidupan masyarakat suku Dayak di Desa Suka Jaya, Kabupaten Sintang. Tradisi Beduruk adalah sebuah praktik budaya yang diwariskan secara turun-temurun, mempunyai nilai spiritual, sosial, dan ekologis yang mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk menggali nilai-nilai teologis, humanis, dan ekologis yang terkandung dalam Tradisi Beduruk, serta menganalisis kesesuaiannya dengan ajaran Al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif-analitis. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara mendalam dengan tokoh masyarakat, ketua RT, dan masyarakat setempat, serta melalui studi literatur yang berkaitan dengan pembahasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tradisi Beduruk mengandung nilai teologis berupa ekspresi rasa syukur kepada Tuhan, nilai humanis dalam bentuk solidaritas dan tolong menolong, serta nilai ekologis yang tercermin dalam rasa hormat terhadap alam. Nilai-nilai tersebut memiliki keselarasan dengan ajaran Al-Qur’an yang menekankan tauhid, persaudaraan, dan tanggung jawab manusia sebagai khalifah di muka bumi. Temuan ini mengindikasikan bahwa Tradisi Beduruk tidak hanya berfungsi sebagai warisan kebudayaan, tetapi juga memiliki relevansi dalam membangun keharmonisan hubungan sosial dan menjaga keseimbangan alam. Dalam konteks masyarakat Muslim, Tradisi Beduruk dapat dilakukan selama tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam. Oleh karena itu, diperlukan adanya upaya pelestarian dengan pendekatan yang adaptif terhadap nilai-nilai ke-Islaman agar tradisi ini tetap relevan di era modern.

References

Abdullah, Irwan, dan Zaenuddin Prasojo. “Nostra Aetate And Space For Religious Moderation: Interfaith Dialogue ln Multicultural.” Journal for the Study of Religions and Ideologies 19.55 (2020): 142-157.

Ahoi, Maria Anak dan Nurfaradilla Mohamad Nasri. “Pengaruh Budaya Iban Terhadap Gaya Pembelajaran Murid Iban.” Jurnal Personalia Pelajar 24.1 (2021): 11-21.

Al Furqon, Faris. Konstruksi berita pada pemberitaan konflik Wamena: Analisis framing model Pan & Kosicki pada Tempo edisi 24 September-11 Oktober 2019. Doctoral dissertation UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2020.

Al-Zuhaili, Wahbah. Tafsir al-Munir Terj. Abdul Hayyie al-Kattani, dkk. Jakarta: Gema Insani (2013).

Ath-Thabari, Abu Ja’far Muhammad bin Jarir. Tafsir Ath-Thabari Terj. Ahsan Askan. Jakarta: Pustaka Azzam (2015).

Azra, Azyumardi. “Revitalisasi Wawasan Kebangsaan Melalui Pendidikan Multikultural.” Jurnal Ledalero 18.2 (2019): 183-202.

Baharun, Hasan, M. B. Ulum, dan A. N. Azhari. “Tradisi Ngejot: Sebuah Ekspresi Keharmonisan dan Kerukunan Antar Umat Beragama dengan Dakwah Bil Hal.” Fenomena: Jurnal Penelitian 10.1 (2018): 1-26.

Bestari, B., A. Zakso, dan H. Firmansyah. “Dampak Sosial Bagi Masyarakat Pasca Kerusuhan Antar Suku Madura-Melayu di Kecamatan Pemangkat, Kabupaten Sambas Pada Tahun 1999.” Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia 5.2 (2022): 138-147.

CNN Indonesia. Kronologi Sebelum Perusakan Masjid Ahmadiyah di Sintang. CNN Indonesia, Sabtu, 4 September 2021, diakses pada Minggu, 13 Agustus 2023 dari https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210904110136-20-689644/kronologi-sebelum-perusakan-masjid-ahmadiyah-di-sintang.

Eddy, Gusti. Ricuh Hasil Pilgub Kalbar di Landak, 119 Warga Mengungsi. Sindonews.com, Sabtu, 30 Juni 2018, diakses pada Minggu, 13 Agustus 2023 dari https://daerah.sindonews.com/berita/1317697/174/ricuh-hasil-pilgub-kalbar-di-landak-119-warga-mengungsi.

Ernesto, Gabrielle, Agung Hartoyo, dan Dian Ahmad. “Eksplorasi Etnomatematika dalam Tradisi Beduruk Suku Dayak Desa Kabupaten Sintang.” Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa (JPPK) 11.6 (2023): 17-27.

Hamka. Tafsir al-Azhar. Singapura: Pustaka Nasional (2003).

Hartani, Mallia, dan Soni Akhmad Nulhaqim. “Analisis Konflik Antar Umat Beragama di Aceh Singkil.” Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik 2.2 (2020): 93-99.

Hasibuan, Sahdin. “Strategi Komunikasi dalam Resolusi Konflik Umat Beragama di Kota Tanjung Balai.” MUKADIMAH: Jurnal Pendidikan, Sejarah, dan Ilmu-ilmu Sosial 3.1 (2019): 42-51.

Ibrahim, I. “Contiguity of Islam and Local Tradition on the Hinterland Malays of West Kalimantan.” Ulumuna 22.2 (2018): 277-300.

Ibrahim, I., dan Yusriadi, Y. “Penguatan Kapasitas Dai dan Khatib Untuk Moderasi Islam di Perbatasan.” ICRHD: Journal of Internantional Conference on Religion, Humanity and Development 1.1 (2020): 83-96.

Islam, Khalil Nurul. “Moderasi Beragama di Tengah Pluralitas Bangsa: Tinjauan Revolusi Mental Perspektif Al-Qur’an.” KURIOSITAS: Media Komunikasi Sosial Dan Keagamaan 13.1 (2020): 38-59.

Kementerian Agama RI. Tafsir Alquran dan Tafsirnya. Jakarta: Widya Cahaya (2011).

Kholish, Abu, dan Muhammad Chafidz Ali Wafa. “Pendidikan Multikultural di Pondok Pesantren Tradisional dan Modern sebagai Upaya Menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (Studi di Pondok Pesantren Asy Syamsuriyah Brebes).” JIPSI: Jurnal Ilmu Pendidikan Dan Sains Islam Interdisipliner 1.1 (2022): 1-12.

Lestari, D. F. E. H., Hermansyah, dan Syamsul Kurniawan. “Nilai-Nilai Multikultural Dan Pendidikan Islam Dalam Tradisi Terempoh Melayu Sintang.” JRTIE: Journal of Research and Thought of Islamic Education 1.1 (2018): 20-37.

Lie, Felix Oscar, Silviana Purwanti, dan Kheyene Molekandella Boer. “Makna Simbol Ritual Kematian Pada Suku Dayak Bahau Busang Di Kabupaten Mahakam Ulu.” EJurnal Ilmu Komunikasi 8.4 (2020): 26-36.

Mahendra, Sandya, dkk. “Hubungan antara Pancasila dan Piagam Madinah sebagai Upaya Menjaga Keberagaman di Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Kewarganegaraan 3.1 (2021): 31-40.

Moleong, L. J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya (2012).

Nadzifah, Sifaun. “Perang Sampit (Konflik Suku Dayak dengan Suku Madura) Pada Tahun 2001. JURNAL SOSIAL Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial 23.2 (2022): 14-18.

Ningsi, Jujun, Yohanes Bahari, dan Fatmawati. “Analisis Nilai-Nilai Solidaritas dalam Tradisi Beduruk Pada Etnis Dayak Banjur Kabupaten Sintang. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa (JPPK) 9.9 (2019): 1-11.

Nyaming, Fransiskus Gregorius. “Tentang Harmoni Antara Tuhan, Manusia dan Alam dalam Tradisi Beduruk di Dusun Medang.” Studia Philosophica et Theologica 19.1 (2019): 37-56.

Parwanto, Wendi, dan Ridwan Rosdiawan. “Menggali Akar-Akar Material (Maaddah) Dakwah Lingkungan.” Jurnal Al-Hikmah 10.1 (2016): 42-55.

Permana, Bayu Indra, dan Agus Mursidi. “Peranan Tentang Nilai Gotong Royong Sebagai Bentuk Penerapan Sila Ke-Tiga Pancasila di Desa Wonorejo Kecamatan Banyuputih Kab. Situbondo. Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan 8.1 (2020): 13-20.

Prasojo, Zaenuddin Hudi, Elmansyah, dan Muhammed Sahrin bin Haji Masri. “Moderate Islam and the Social Construction of Multi-Ethnic Communities in the Hinterland of West Kalimantan. Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies 9.2 (2019): 217-239.

Purnomo, Sapto, Fusnika, dan Alvonsius Salat. “Tradisi Beduruk Kaitan Dengan “Civic Culture” Sebagai Wujud Pelestarian Kebudayaan Indonesia pada Masyarakat Dayak Desa di Sentabai Kecamatan Silat Hilir. Jurnal Pekan: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan 8.1 (2023): 39-49.

Quthb, Sayyid. Tafsir fii Zhilal Al-Qur’an Terj. As’ad Yasin, Abdul Aziz Salim Basyarahil, Muchotob Hamzah. Jakarta: Gema Insani Press (2004).

Rosia, Rina, dkk. “Pengelolaan Sumber Daya Alam untuk Menciptakan Human Welfare (Perspektif Ekonomi Islam). Al Hisab: Jurnal Ekonomi Syariah 1.2 (2021): 12-26.

Saputra, Andi. Hina Islam di Facebook, Pemuda di Sintang Kalbar Divonis 10 Bulan Bui. Detiknews, Senin, 2 November 2020, dikases pada Minggu, 13 Agustus 2023 dari https://news.detik.com/berita/d-5237863/hina-islam-di-facebook-pemuda-di-sintang-kalbar-divonis-10-bulan-bui.

Saputra, Riki, Rido Putra, R., dan Endrika Widdia Putri. “Moderasi Islam Ahmad Syafii Maarif (Kontribusinya terhadap Pluralitas Agama di Indonesia). Fikrah: Jurnal Ilmu Aqidah dan Studi Keagamaan 9.1 (2021): 63-84.

Savitri, Dewi, Hadi Rianto, dan Syarif Firmansyah. “Nilai Gotong Royong dalam Tradisi Beduruk Masyarakat Dayak Iban Desa Panggi Agung Kecamatan Ketungau Tengah. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan 6.2 (2022): 299-309.

Sayadi, Wajidi. “Inter-Religious Tolerance in Kubu Raya (Analysis of Living Sunnah in Multicultural Societies)”. Khatulistiwa: Journal of Islamic Studies 9.1 (2019): 90-115.

Shihab, M. Quraish. Tafsir al-Mishbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Quran. Jakarta: Lentera Hati (2011).

Syukran, Agus Salim. “Fungsi Al-Qur’an bagi Manusia.” Al-I’jaz: Jurnal Studi Al-Qur’an, Falsafah dan Keislaman 1.2 (2019): 90-108.

Wahyudi, M. Furqon. “Peran Manusia di Bumi Sebagai Khalifah dalam Perubahan Sosial.” An Naba 4.1 (2021): 1-13.

Widayat, Ilovia Ayaregita, dkk. “Konflik Poso: Sejarah dan Upaya Penyelesaiannya.” JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial 13.1 (2021): 1-9.

Interviews

Agus, Petani Desa Suka Jaya. “Tradisi Beduruk .” Komunikasi langsung pada Sabtu, 5 Agustus 2023.

Andi Dopo, Petani dan RT Desa Suka Jaya. “Tradisi Beduruk .” Komunikasi langsung pada Rabu, 2 Agustus 2023.

Fransiskus Herman, Tokoh Masyarakat dan Petani Desa Suka Jaya. “Tradisi Beduruk .” Komunikasi langsung pada Rabu, 2 Agustus 2023.

Gianto, Petani Desa Suka Jaya. “Tradisi Beduruk .” Komunikasi langsung pada Sabtu, 5 Agustus 202

Downloads

Published

2025-07-04