Kerukunan Umat Beragama; Relasi Kuasa Tokoh Agama dengan Masyarakat dalam Internalisasi Sikap Toleransi di Bantul, Yogyakarta

  • Ahmad Salim Alma Ata University
  • Andani Andani Mahasiswa PAI Universitas Alma Ata, Yogyakarta
Keywords: Peran Tokoh Agama, Relasi Kuasa, Toleransi

Abstract

This article reveals the power relation of religious figures to the maintance of tolerance in society. This article is a qualitative writing using observation and in-depth interviews with selected respondents to obtain data in the field. Using Michael Foucault's theory of power relations, the author reveals the power relations of religious figures in maintaining religious tolerance which has implications for the creation of social harmony. The results of this paper indicate that: Islamic religious leaders have a role in maintaining tolerance because they have the power of hierarchy and dependence so that these roles can be accepted by society. This role is realized by providing an understanding according to the teachings of Islam to the community through tausiah or lectures, providing input on certain situations that are routine or incidental in nature, and preserving religious and social activities.

Tulisan ini mengungkap tentang relasi kuasa tokoh agama terhadap penciptaan toleransi dalam masyarakat. Penulisan ini termasuk jenis penulisan kualitatif dengan menggunakan observasi dan wawancara mendalam terhadap responden yang terpilih untuk mendapatkan data di lapangan. Memanfaatkan teori relasi kuasa dari Michael Foucault, penulis mengungkap relasi kuasa tokoh agama dalam menjaga toleransi beragama yang berimplikasi pada penciptaan kerukunan masyarakat. Hasil penulisan ini menunjukan bahwa: tokoh agama Islam mempunyai peran dalam menjaga toleransi karena mempunyai kuasa hierarkies dan ketergantungan sehingga peran tersebut dapat diterima oleh masyarakat. Peran tersebut direalisasikan dengan cara memberikan pemahaman sesuai ajaran agama Islam kepada masyarakat lewat tausiah atau ceramah, memberikan masukan pada situasi-situasi tertentu yang sifatnya rutin maupun isidental, melestarikan kegiatan-kegiatan keagamaan maupun sosial.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Asifa, F. (2018). Peran Guru PAI dalam Pengembangan Toleransi Peserta Didik melalui Budaya Sekolah di SMA N 8 Yogyakarta. IX(2).

Bawani, I. (1991). Cindernisasi Islam Dalam Perspektif Islam. Surabaya: Bina Farma.

Casram, C. (2016). Membangun Sikap Toleransi Beragama dalam Masyarakat Plural. Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama Dan Sosial Budaya. https://doi.org/10.15575/jw.v1i2.588

Faridah, I. F. (2013). Toleransi Antarumat Beragama Masyarakat Perumahan. Komunitas: International Journal of Indonesian Society and Culture, 5(1), 14–25. https://doi.org/10.15294/komunitas.v5i1.2368

Lexy.J. Moleong. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung, Indonesia: Remaja Rosda Karya.

Michel Foucault. (2000). Seks dan Kekuasaan, terj. S. H. Rahayu. Jakarta: Gramedia.

Muhammad Ramadhan. (2018). Politik Ekonomi Islam dalam Narasi Pembangunan Nasional (Politik Ek). Https://Doi.Org/Politik Ekonomi Islam Dalam Narasi Pembangunan Nasional

Nisvilyah, & Lely. (2013). Toleransi Antarumat Beragama Dalam Memperkokoh Persatuan Dan Kesatuan Bangsa (Studi Kasus Umat Islam Dan Kristen Dusun Segaran Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto). Kajian Moral Dan Kewarganegaraan.

Puslitbang Kehidupan Beragama. (2003). Konflik Sosial Bernuansa Agama di Indonesia. Jakarta: Depag RI.

Said Agil Al Munawar. (2003). Fiqih Hubungan Antar Agama. Jakarta: Ciputat Press.

Salim, A. (1864). Relasi Sosial Madrasah terhadap Perubahan Nilai Masyarakat Perbukitan ( Kajian atas Internalisasi Sikap Hormat dan Santun di MI Maarif Kokap Kulon Progo DIY ). IX(2), 113–123.

Salim, A. (2012). Peningkatan Kompetensi Peserta Didik Madrasah Melalui Pendidikan Karakter Berbasis Pesantren. Cendekia: Jurnal Kependidikan Dan Kemasyarakatan. https://doi.org/10.21154/cendekia.v10i2.409

Salim, A. (2020). The Madrasa Resistance Against Radicalism. Nadwa, Jurnal Pendidikan Islam, 13(2), 315. https://doi.org/10.21580/nw.2019.13.2.5173

Sirait, S. (2016). Religious Attitudes of Theological Tradisional In The Modern Muslim Community Study on Tahlilan in Kotagede Sangkot Sirait tahlilan. According to Muhammadiyah , tahlilan tradition is another form communities . Muhammadiyah teaching standards consider. Journal of Indonesian Islam, 10(02), 237–260.

Sugiyono. (2017). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta.

Surakhmad, W., & Surakhmad, W. (1989). Pengantar penelitian ilmiah : dasar, metode dan teknik / Winarno Surakhmad. 1. PENELITIAN, Pengantar Penelitian Ilmiah : Dasar, Metode Dan Teknik / Winarno Surakhmad.

Winarno Surakhman (2010). Pengantar Penulisan Ilmuah, Dasar Metode Teknik. Tarsito: Bandung

Published
2020-10-31
How to Cite
Salim, A., & Andani, A. (2020). Kerukunan Umat Beragama; Relasi Kuasa Tokoh Agama dengan Masyarakat dalam Internalisasi Sikap Toleransi di Bantul, Yogyakarta. Arfannur, 1(1), 1-14. https://doi.org/10.24260/arfannur.v1i1.139
Section
Articles