Peran Komisi Perlindungan Dan Pengawasan Anak Daerah Provinsi Kalimantan Barat Dalam Penanganan Kekerasan Seksual Pada Anak Tahun 2021
Abstract
Abstract: This paper aims to discuss the efforts of the West Kalimantan Regional Child Protection Commission in dealing with sexual violence against minors. The method used in collecting data in writing this article is a combination of field study methods with literature studies. Sexual violence is an act that is intentional and can harm victims who are children, both physically and psychologically. The role of the West Kalimantan Regional Child Protection and Supervision Commission is very much needed in handling cases of minors, especially on the issue of sexual crimes. Furthermore, parents should also be involved in handling minimal sexual violence by teaching children to recognize, refuse, and report potential threats of sexual violence if it occurs to them. Finally, parents should also have good emotional attachment and also support children legally if sexual violence occurs so that the perpetrators of sexual violence roaming the community can be punished accordingly for their behavior.
References
A. Irfani. (2012). Pengantar Sosiologi; Bahan Perkuliahan Dasar Perguruan Tinggi. Pontianak:
STAIN Pontianak Press.
Halimah, Neng Helmi Siti dan Zainal Muttaqin. (2017). Proses Bimbingan Sosial dalam
Penanganan Kekerasan Seksual pada Anak. Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling,
Psikoterapi Islam. 5(1), 59-78.
Ishak, Eka Nurhayati. (2021). Penjara Bukan Tempat Mereka. Pontianak: Enggang Media
Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD). (2021). Laporan Kegiatan Komisi
Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah Provinsi Kalimantan Barat Januari sampai Agustus. Pontianak: Tidak Diterbitkan.
Maslihah, Sri. (2006). Kekerasan Terhadap Anak: Model Transisional dan Dampak Jangka
Panjang. Edukid: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. I (1).25-33.
Noviana, Ivo. (2015). Kekerasan Seksual Terhadap Anak: Dampak dan Penanganannya (Child
Sexual Abuse: Impact and Hendling). Jurnal Sosio Informatika. 1(1), 13-28.
Ruslan, Rosady. (2006). Metode Penelitian: Public Relations & Komunikasi. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Wulandari, Ruwanti dan Jaja Suteja. (2019). Konseling Seks dalam Pencegahan Kekerasan
Seksual Anak (KSA). Prophetic: Professional, Empathy, and Islamic Counseling Journal. 1(1), 61-82).
Sunyoto, Danang. (2013). Metodologi Penelitian Akutansi. Bandung: PT. Refika Aditama
Anggota Ikapi
Undang-Undang Perlindungan Anak No.35 Tahun 2014.
Zahirah, Utami, Nunung Nurwati, dan Hetty Kristiani. (2019). Dampak dan Penanganan
Seksual Anak di Keluarga. Jurnal Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. 6(1), 10-20.
Adilala, (2020, 3 Meret), “Kasus Kekerasan Anak” Diakses dari
https://www.antaranews.com/berita/1332650/kppad-kalbar-terima-laporan-34-kasus- kekerasan-anak (pada 11 Oktober 2021, pukul 13.00).
Umaya Khusniah, (2021, 21 November), “29 Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak
Terjadi di Bengkayang hingga September 2020” Diakses dari https://kalbar.inews.id/berita/29-kasus-kekerasan-terhadap-perempuan-dan-anak-terjadi- di-bengkayang-hingga-september-2020 (pada 11 Oktober 2021, pukul 13. 20).
Media Kalbar, (2021, 7 Oktober), “Hendy Wijaya: Kerentanan Anak Meningkat di Masa
Pademi Covid-19” Diakses dari
https://mediakalbarnews.com/hendy-wijaya-kerentanan-anak-meningkat-di-masa- pademi-covid-19/ (Pada 11 Oktober 2021, pukul 13. 30).
2.png)
1.png)
